Kamis, 26 Agustus 2021

Perbedaan Sistem DeFi dan Keuangan Tradisional

Sistem Keuangan Tradisional vs. Desentralisasi Finance (DeFi)

Apa yang membuat keuangan tradisional dan desentralisasi finance (DeFi) berbeda? Perbedaan utamanya adalah cara kerjanya.

Sistem keuangan tradisional bekerja secara terpusat atau sentralisasi, dan ini membawa ketidakefisienan dan ketidakamanan. Risiko keamanan tetap ada dalam sistem keuangan tradisional saat ini. Kejahatan dunia maya juga mengalami peningkatan karena tidak adanya evolusi teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan. Sebagian besar transaksi berisiko untuk dapat diretas. Semua ini membawa risiko finansial dan data.

Untuk itu, DeFi akan memastikan bahwa masalah diperbaiki sampai batas tertentu. Pada intinya, DeFi menggunakan blockchain publik, yang berarti tidak bergantung pada sistem atau entitas terpusat. Ini dapat bekerja tanpa membutuhkan infrastruktur yang tepat.

Selain itu, ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dari decentralized finance, antara lain:

Tidak memerlukan izin: Blockchain publik tidak memerlukan izin orang lain untuk bergabung dan berinteraksi. Ini membuat mereka menjadi pilihan yang bagus untuk implementasi secara global. DeFi juga memastikan bahwa masalah ketimpangan dapat diperbaiki.

Program terdesentralisasi: DeFi menjalankan sistem keuangan tanpa otoritas pusat, karena data disimpan di antara berbagai node dalam jaringan.

Transparansi: Blockchain publik juga transparan kepada para pengguna atau pengaksesnya.

Contoh decentralized finance dari luar negeri Rainier AG. Ini adalah perusahaan manajemen aset independen yang menggunakan cryptocurrencies untuk mengeruk keuntungan. Mereka telah membentuk platform perdagangan STO yang tepat bersamaan dengan platform perdagangan untuk cryptocurrency. Saat ini mereka sedang bekerja untuk meningkatkan ekosistem mereka dengan menawarkan berbagai layanan baru di sektor keuangan crypto.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Ini Juga